Rabu, 16 April 2014

PEMBELAJARAN ANDRAGOGI

Andragogi berasal dari bahasa Yunani aner artinya orang dewasa, dan agogus artinya memimpin. Istilah lain yang kerap kali dipakai sebagai perbandingan adalah pedagogi yang ditarik dari kata paid artinya anak dan agogus artinya memimpin. Maka secara harfiah pedagogi berarti seni dan pengetahuan mengajar anak. Karena itu, pedagogi berarti seni atau pengetahuan mengajar anak maka apabila memakai istilah pedagogi untuk orang dewasa jelaskurang tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartini kurang tepat, karena mengandung makna yang bertentangan. Sementara itu, menurut (Kartini Kartono, 1997), bahwa pedagogi (lebih baik disebut sebagai androgogi, yaitu ilmu menuntun/mendidik manusia; aner, andros = manusia; agoo= menuntun, mendidik) adalah ilmu membentuk manusia; yaitu membentuk kepribadian seutuhnya, agar ia mampu mandiri di tengah lingkungan sosialnya.
Pada banyak praktek, mengajar orang dewasa dilakukan sama saja dengan mengajar anak. Prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pendidikan orang dewasa. Hampir semua yang diketahui mengenai belajar ditarik dari penelitian belajar yang terkait dengan anak. Begitu juga mengenai mengajar, ditarik dari pengalaman mengajar anak-anak misalnya dalam kondisi wajib hadir dan semua teori mengenai transaksi guru dan siswa didasarkan pada suatu definisi pendidikan sebagai proses pemindahan kebudayaan. Namun, orang dewasa sebagai pribadi yang sudah matang mempunyai kebutuhan dalam hal menetapkan daerah belajar di sekitar problem hidupnya. Kalau ditarik dari pengertian pedagogi, maka andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun, karena orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari siswa bukan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu, dalam memberikan definisi andragogi lebih cenderung diartikan sebagai seni dan pengetahuan membelajarkan orang dewasa.
Rumusan tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan orang dewasa dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam membantu negara-negara yang baru merdeka untuk memajukan bangsanya. Dalam hal ini, tujuan khusus pendidikan orang dewasa itu menjadi sebahagian dari tujuan pendidikan orang dewasa melalui kegiatan program Direktorat Pendidikan Masyarakat yang sudah, sedang, dan akan dijalankan di Indonesia. Dari rumusan tujuan pendidikan orang dewasa, maka sangat nampak sekali bahwa tujuan yang ingin dicapai ditujukan kepada negara yang masih terbelakang dalam tingkat pendidikan masyarakat dan juga dalam tingkat kehidupannya. Sebagai bahan perbandingan tujuan pendidikan orang dewasa pada beberapa negara dapat dikemukakan seperti dibawah ini :
1.    Australia : Menekankan tujuan pendidikan orang dewasa pada usaha-usaha pengasimilasian para pendatang dengan para penduduk yang telah lama tinggal di Australia.
2.    Swedia : Ditujukan kepada pendemokratisan dan menciptakan norma-norma kehidupan masyarakt yang lebih baik.
3.    Swiss : Ditujukan untuk menciptakan kehidupan masyarakat lebih berbahagia dan penuh aktivitas.
4.    Perancis : Menekankan kepada pendidikan populer bagi masyarakat yang dijalankan secara luas.
5.    Israel : Ditujukan untuk mengurangi tantangan antar bangsa-bangsa dan ras dan memerangi atominisasi serta memberikan kehidupan baru kepada masyarakat.
6.    Kanada : Meningkatkan kebanggaan dan mengembangkan pengetahuan yang diciptakan oleh bangsa Kanada.
7.    Amerika Serikat : Bersemboyankan kepada pendidikan itu dari, oleh dan untuk masyarakat.
8.    India : Perbaikan moral, penambahan pengetahuan, meningkatkan efisiensi dalam bekerja, dan meningkatkan tingkat hidup masyarakat.

9.    Thailand : Ketahuhurufan, pemeliharaan hidup sehat, kontak sosial dan kebudayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar