Jumat, 22 Maret 2013

Komitmen Seorang Mahasiswa


Komitmen adalah sikap kesediaan diri untuk memegang teguh visi, misi serta kemauan untuk mengerahkan seluruh usaha dalam melaksanakan tugas. (Kutipan Blog)

Peran akademis yang sekarang saya jalani adalah seorang mahasiswa, sebuah kata yang banyak disalahgunakan oleh manusia. Sebagai seorang Mahasiswa, pastinya saya memiliki tugas yang harus saya lakukan. Sebuat kutipan pengertian komitmen yang tercantum di atas merupakan sebuat aturan yang membatasi diri saya untuk melakukan hal-hal yang saya lakukan. Oleh sebab itu, dengan adanya acara Gerak Jalan pada tanggal 21 Oktober 2012 merupakan sebuah acara Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara yang seyogianya saya mengikutinya. Namun saya tidak hadir dan tanpa ada pemberitahuan pada pihak yang bertanggungjawab atas acara ini. Secara formal saya sudah meminta maaf kepada Ibu Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Ibu Filia Dina Anggaraini, tetapi tetap saja sebuah kesalahan harus ada sebuah konsekuensi yang harus saya terima.
Sebelumnya saya juga ingin menyampaikan alasan saya mengapa saya tidak hadir pada acara tersebut. Jadi, pada saat acara tersebut saya secara umum memang ingin mengikuti acara tersebut. Namun, pada saat malam sebelum acara tersebut berlangsung saya di instruksi kan oleh orang tua saya untuk menemani adik saya ke Dokter Spesialis Mata. Kegiatan yang di instruksikan oleh orang tua saya ini sudah beberapa kali di tunda karena acara kuliah saya, namun karena adik saya juga lagi mengemban masa akademisnya makanya membuat instruksi dari orang tua saya itu menjadi penting.
Dengan adanya 2 kegiatan yang akan saya lakukan itu saya menjadi bingung diawalnya, karena sebagai seorang mahasiswa, apalagi mahasiswa baru, yang seharusnya lebih berperan aktif dalam acara-acara kegiatan universitan maupun fakultas. Setelah dengan beberapa pertimbangan saya berpikir bahwa prioritas saya saat itu adalah melakukan instruksi dari orang tua saya dan meninggalkan acara universitas tersebut.
Dengan keputusan saya tidak mengikuti acara Gerak Jalan pada tanggal 21 Oktober 2012 itu saya harus siap dengan apapun konsekuensi yang sesuai atas apa yang saya lakukan. Jika saya harus berterus terang, sebenarnya saya sangat menyesal tidak dapat mengikuti acara tersebut sehingga saya secara garis besar tidak bisa mematuhi aturan-aturan dan komitmen saya terhadap Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Setelah saya tidak mengikuti acara tersebut saya sudah mengikuti proses konsekuensi yang memang harus saya lakukan dengan menemui Ibu Pembantu Dekan III Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Ibu Filia Dina Anggaraini dan menyampaikan permintaan maaf serta menyatakan permintaan maaf saya kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab atas acara ini. Dengan adanya konsekuensi yang di berikan tersebut saya berharap dan berkomitmen pada diri saya sendiri untuk selalu siap dengan acara-acara yang akan dilakukan oleh pihak Fakultas Psikologi maupun acara dari Universitas Sumatera Utara. Saya juga ingin menanamkan rasa cinta yang lebih saya kepada Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara  agar saya selalu memegang komitmen saya untuk Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini.
Sebagai penutup dari postingan saya ini, saya kembali menyatakan rasa bersalah saya kepada pihak Fakultas Psikologi Unversitas Sumatera Utara dengan meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang bertanggung jawab dan saya akan lebih berkomitmen untuk Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara ini dalam melakukan tugas saya sebagai mahasiswa yang menaati aturan-aturan yang sudah ada di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Terima Kasih............

Senin, 11 Maret 2013

Tim Sepak Bola Psikologi USU Tundukan Tim FKG USU 4-2

Tim Sepak Bola Psikologi USU berhasil mengalahkan Tim Sepak bola Fakultas Kedokteran Gigi dengan Skor Telak 4-2. Tim Psikologi Asuhan Coach Jumani SE ini telah menguasai permainan di menit-menit awal pertandingan dan berhasil mencetak 2 gol terlebih dahulu di babak pertama. Akan tetapi Tim FKG USU sempat memberi perlawanan dengan menyamakan kedudukan di babak pertama sehingga skor menjadi 2-2.


Pada saat turun minum (Istirahat babak pertama) PD III Fakultas Psikologi USU Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd memberi semangat kepada Tim dengan turun langsung ke lokasi istirahat. Beliau meminta kepada semua pemain untuk bermain lepas dan tidak mengiraukan hasil pertandingan nantinya, hasil menang ataupun kalah tidak menjadi masalah, yang terpenting adalah mengerahkan segala kemampuan dan kekompakan Tim. Benar saja, sejak kick off babak kedua dimulai, permainan tim Fakultas Psikologi menjadi lebih hidup. Permainan lepas yang ditunjukan tim berbuah 2 gol tersarang di gawang lawan pada babak ke-2 sehingga skor menjadi 4-2 sampai akhir pertandingan.

Pada pertandingan antara Tim Sepak bola Psikologi USU melawan Tim Sepak bola FKG USU kali ini dihadirin oleh Ibu Dekan Fakultas Psikologi Prof. Dr. Irmawati, psikolog dan Ibu PD III Fakultas Psikologi USU Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd. Seusai pertandingan Ibu Dekan dan Ibu PD III dengan penuh rasa bangga turun kelapangan untuk mengucapkan selamat kepada mahasiswa Psikologi yang telah berhasil memenangkan pertandingan. Ibu Dekan juga memberi semangat kepada Tim Psikologi USU untuk tetap berjuang pada pertandingan selanjutnya. 

Minggu, 03 Maret 2013

Nature vs Nurture


Nature adalah suatu faktor kepribadian tentang kekuatan biologis yang mengatur perkembangan manusia. Nature dapat di artikan sebagai faktor kepribadian yang berkembang secara alami dan dipengaruhi oleh genetik.
Nurture adalah suatu faktor kepribadian tentang kekuatan lingkungan yang mengatur perkembangan manusia. Nurture dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat, bahkan faktor ekonomi dan budaya pun juga termasuk kedalamnya.
Dalam konsep teori Jung, mengatakan bahwa faktor nature lebih dominan dibandingkan faktor nurture.
Misalnya, Seseorang yang memiliki temperamen tinggi dipengaruhi oleh sifat temperamen yang dimiliki oleh orang tuanya dan faktor lingkungan tidak terlalu mempengaruhi. Hal ini karena menurut konsep Jung bahwa faktor genetik lebih dominan dibandingkan faktor lingkungan.